Satu lagi

16 Oktober 2008

Hari ini, sebelum kembali menapaki perjalanan yang melelahkan. Di beranda rumah, saat  ikat sepatu belum tersimpul sempurna. Maka tatapan saya dibawa pada sebuah mahluk cantik yang tergeletak begitu saja. Makhluk yang biasanya liat terbang, menebarkan warna pada sudut-sudut dunia, membagi ceria pada segumpal duka. Namun kali ini ia tidak lagi bisa… mewarnai dunia dengan kepak sayapnya. Karena semua perlahan pudar, samar, dan akhirnya lenyap dalam gelap. Baca entri selengkapnya »

menutup mata

14 Agustus 2008

Terkadang menyeruput sunyi memang menyamankan. Di tengah riak yang kadang tak bersahabat, coba mendekat. Sendiri saja. Menjaga kewarasan…

Benar, ada yang terhempas, ada yang putus

Ada yang lari, dan ada yang tertinggal

Kehidupan memang tak bisa dihentikan

Akhirnya daun itu luruh, patah dan terinjak-injak

Hhhh… Sudah lama aku tak di sana, di sisimu. Bimbing aku kembali…

PERSIMPANGAN

31 Juli 2008

ternyata memilih itu sulit…

aku hanya bisa menghela nafas dan memejamkan mata…

hhhh…

semoga yang terbaik, meski ada air mata disana.