Ini bukan soal cinta

10 Oktober 2008

Beberapa bulan lalu di Komunitas ini memang jargon “ngeblog jangan pakai hati” mulai melekat dalam setiap pertemuan dan cadaan kawan-kawan. Seingat saya jargon ini dicetuskan oleh Fadil saat meyikapi sebuah persoalan yang kala itu menerpa jukung-jukung kami. Kala itu gelombang sungai mulai tidak terkendali, sedangkan dayung-dayung yang dipegang para awak kapal mulai tidak sama iramanya. Arah mulai goyah, padahal memang tanpa arah yang tertulis menurut saya jukung itu bisa terus mengalir. Karena memang di dalam satu jukung tidak mungkin mnyeragamkan tujuan semua pengayuh, namun dengan di bebaskan bukankah akan lebih nyaman. Setiap orang boleh mendayung bebas dengan catatan tetap dalam koridor yang memang wajar dan terpelajar. Mendayung dengan kaki di atas kepala di bawah, silakan. mendayung sambil makan-makan, ga ada yang larang. Sehingga tercipta suasana harmonis yang manis. Baca entri selengkapnya »

Sekedarnya

9 Oktober 2008

Akhirnya blog ini siap mengudara. Dalam beberapa hari ke depan blog lawas mungkin akan di bekukan dan di simpan dalam kenangan. Baca entri selengkapnya »

Tentang Kampusku

30 Mei 2008

Menarik sekali apa yang saya dapati di kampus hari ini, ada UKM kampus bertitle Lembaga Penerbitan Mahasiswa menerbitkan sebuah tabloid yang sama sekali tidak bermutu. Bayangkan penggunaan font comic yang sangat tidak pas dengan atsmosfer kampus, lebih seperti majalah yang ditujukan untuk anak-anak TK. Kemudian cover yang begitu buruk dilihat dari sudut pandang apapun, dari pemilihan tema, editing, model, bahkan pewarnaan yang begitu tidak nyaman untuk dilihat.

Sayang sekali ketika sebuah organisasi tingkat kampus yang menangani masalah penerbitan tidak bisa menyuguhkan sebuah bacaan yang layak untuk dilempar ke khalayak. Saya ketahui belakangan bahwa mereka-mereka yang menjadi pengurus dan redaksi adalah orang yang bisa dibilang tidak berkompeten sama sekali pada bidang jurnalistik, walaupun saya juga tidak paham betul bidang jurnalistik namun sebagai orang awam saya masih bisa membedakan mana yang baik dan mana yang kurang bagus sebagai sebuah bacaan. Baca entri selengkapnya »

Suatu malam saya hanya tiduran dikamar, membiarkan televisi menyala tanpa mempedulikan stasiun apa yang saya saksikan (budaya yang buruk, membiarkan tv menyala tanpa ada niat untuk disaksikan/boros listrik) he. Akhirnya tanpa sengaja saya tertuju pada sebuah tayangan yang dulu begitu saya sukai, bagi mereka yang sudah hidup pada awal 90-an pasti sudah akrab dengan tingkah polahnya

Mr. Bean begitulah ia dipanggil, mendengar nama itu pasti ada sudah bisa memvisualisasikan tentang fisik manusia Iggris dengan rambut jadul abis, pakaian casual yang monoton, dan wajah lugu (lebih pas jika kita katakan dungu) yang jika dipandang akan memberikan kesan bahwa ia memang hadir untuk kita berikan empati dan setumpuk keprihatinan, lebay nih, ha.

Baca entri selengkapnya »